loading...

Petugas Temukan Banyak Makanan Mengandung Boraks di Pasar Tradisional di Bandung



Tim terpadu wilayah Kota Bandung yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat dan Kota Bandung bersama BBPOM, Balai Kemetrologian, Dinas Peternakan, dan Aprindo melakukan pengawasan barang beredar dan kemetrologian di sejumlah lokasi di Kota Bandung, Kamis (31/3/2016).

Dari hasil pantauan tim di Pasar Kosambi, masih ditemukan adanya boraks yang djual di bagian penjualan bumbu dapur. Menurut Kepala Disperindag Jawa Barat, Hening Widiatmoko, borax masih digunakan oleh sejumlah pedagag sebagai bahan campuran makanan.

"Dari keterangan pedagang ternyata masih ada yang menggunakan boraks ini untuk campuran olahan makanan, seperti untuk membuat kupat atau lontong agar kenyal," kata Hening ditemui di sela-sela pengawasan di Pasar Kosambi.

Masih adanya boraks yang digunakan, menurutnya karena pemahaman yang belum baik dari pedagang atau penjual termasuk konsumen akan bahaya boraks. Meski sosialisasi akan bahaya bahan-bahan kimia berbahaya sudah dilakukan namun masih saja ditemukan kandungan bahan berbahaya.

"Konsumen tentu yang paling dirugikan, karena itu produsen dalam hal ini penjual atau pedagang seharusnya sudah paham sekali akan bahaya dari bahan berbahaya," katanya.

Pada pengawasan di Pasar Kosambi, tim terpadu juga memantau pedagang daging sapi, ayam serta produk olahan dari komoditas tersebut. Tim memastikan pengawasan tersebut untuk mengetahui peredaran barang di pasar tradisional aman khususnya dari bahan kimia berbahaya.

Sumber : jabar.tribunnews.com