loading...

6 Sikap Suami yang Memicu Rusaknya Rumah Tangga


Tanggung jawab seorang pria sebagai seorang suami bukanlah semudah menyebutnya bagi mereka yang sadar apa yang harus dipikul di pundak mereka sebagai kepala keluarga.

Tapi adakalanya karena gelar 'kepala keluarga' ini jugalah, pria bersikap sedikit 'semaunya' kepada isteri mereka baik secara sadar atau tidak.

Dilansir The Vocket.com, Inilah ini 6 sikap suami yang dapat melukai perasaan istri dalam diam dan buat istri memendam rasa.

1. Tidak menunjukkan empati
Menurut psikolog Albert Maslow, PhD - empati adalah kemampuan naluri / gerak hati dan kemampuan untuk berbagi perasaan dengan orang lain. Empati merupakan salah satu dari faktor penting dalam sebuah pernikahan dan umumnya wanita memiliki lebih empati dibandingkan pria.

Wanita mendambakan pasangan yang memahami perasaan dan peduli tentang mereka. Tapi inilah yang sering kali gagal dilakukan oleh pria.

Istri sebenarnya mengharapkan suami menjadi pendengar setia terhadap masalah mereka. Adakalanya mendengarkan saja sudah cukup, tanpa menawarkan solusi.

2. Boros berbelanja
Aha, Anda pikir kaum istri saja yang boros? Tidak sebenarnya.

Wanita (dan istri) terlihat boros karena kebanyakan barang yang dibeli nilainya (dari segi harga barang tersebut) adalah kecil.

Ketahuilah wahai suami, belanja barang yang bernilai tinggi tanpa berdiskusi dengan istri sampai mempengaruhi aliran pengeluaran bulanan keluarga dapat melukai hati istri. Terasa seperti istri adalah orang kedua dan tidak penting dalam pernikahan Anda.

Sebagai pemimpin dalam keluarga, ini bukanlah tiket untuk seorang suami membuat keputusan secara sendirian dan membelakangi istri.

Faktanya pernikahan adalah kemitraan hidup suami dan istri. Seharusnya segala keputusan dibahas bersama apalagi jika menyangkut masa depan pernikahan Anda, apakah dari sudut keuangan, investasi, pendidikan anak-anak dan masa depan rumah tangga Anda.

3. Mementingkan diri sendiri dalam hubungan suami istri
Memang sulit untuk dibahas secara terbuka. Tapi inilah kenyataan yang agak pahit.

Di kamar tidur, beberapa orang lupa atau lebih parah lagi, belum lagi dapat memahami bahwa seorang istri sebenarnya membutuhkan lebih dari sekedar hubungan intim. Istri Anda butuhkan belaian dan kasih sayang.

Menurut Albert Maslow, "membuat istri merasa dicintai, dibutuhkan dan dihargai - itulah dasar untuk merangsang istri Anda."

Bagi psikolog Gloria Vanderhorst, PhD pula, "pria menganggap hubungan intim di kamar tidur sebagai satu cara yang cukup untuk membuat mereka merasa dekat dengan seorang istri, tetapi kenyataannya wanita medambakan belaian sebelum melakukan hubungan intim."

4. Mendengarkan dengan cara yang salah
Mendengar tidak berarti mengangguk setiap kali istri Anda menjelaskan apa yang mengganggu pikirannya sedangkan Anda memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah. "Pria cenderung untuk menganalisis situasi dan menemukan beberapa pilihan solusi.

Apa yang seorang istri butuhkan adalah suaminya turut terlibat secara aktif dalam percakapan dengannya dan bukannya mencoba untuk menjadi 'a hero to save the day'. Menunjukkan Anda peduli dengan apa yang sedang dialami oleh istri dan peduli emosinya adalah antara hal yang sangat mempengaruhi mendalam dalam diri seorang istri. Di waktu-waktu begini suami yang menjadi sahabat adalah sesuatu yang diperlukan oleh seorang istri, ujar Vanderhorst.

5. Menyembunyikan dan memendam perasaan
Mendengar keluhan perasaan seorang isteri itu sangatlah penting. Tapi itu tidak berarti sebagai suami Anda harus pendam perasaan Anda pula dan tidak menyuarakan apa yang ada di hati kepada istri Anda.

Faktanya tidak banyak suami yang dapat berbagi dan mengekspresikan masalah mereka kepada istri dan ia membutuhkan dorongan yang kuat dan keberanian dari dalam diri bagi seorang pria.

Tidak berbagi perasaan dengan istri Anda sebenarnya sesuatu yang agak menyecewakan bagi seorang istri. Banyak pria bagaimanapun berpikir mereka harus menyembunyikan perasaan mereka karena itu akan menyebabkan mereka terlihat lemah dimata istri. Itu kesalahan.

Tidak berbagi emosi dengan istri sebenarnya dapat menyebabkan istri Anda terasa seperti kehilangan hubungan erat dengan suaminya. Kata nak sehidup semati, tapi ada masalah tak nak cerita dengan istri, gitu adanya.

6. Penyalahgunaan kekuasaan sebagai suami
Menjadi seorang suami tidak berarti Anda berhak menyalahgunakan kekuasaan sewenang-wenang.

Menurut Albert Maslow, pria mencoba untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan menjadi dominan dan dengan cara memerintah. Sebagai makhluk bernama istri pastinya wanita akan terasa.

Psikolog Gloria Vanderhorst juga setuju dengan ini. Dia mengatakan bahwa "posisi kekuasaan" yang pria sering menempatkan diri mereka pada dasarnya bukan membantu hubungan suami istri menjadi lebih baik, tetapi yang penting adalah adalah dukungan, kasih sayang dan saling menghormati "katanya.

Jika ada antara para suami yang tidak bisa menerima kenyataan ini ingin kami nyatakan bahwa pria dan wanita itu memang berbeda. Tapi percayalah adakala hal remeh dan kebiasaan yang mencoba Anda tukar ini dapat memberikan dampak yang besar kepada pasangan Anda, dan membuat mereka merasa lebih gembira.

Apalagi jika Anda sebagai seorang suami yang menyadari dan mengakui kesalahan diri dan berusaha untuk memperbaikinya. Ini tidak hanya akan membantu pernikahan Anda ke arah yang lebih baik tetapi juga memberi dampak positif dari segi kesehatan fisik dan emosi Anda dan pasangan.

Menurut psikolog Gloria Vanderhorst, PhD - tekanan dan perasaan negatif berulang kali yang tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi secara fisik dan psikologis untuk sebuah pernikahan, tidak peduli apakah itu berasal dari dalam pernikahan atau dari aktivitas harian individu itu termasuk tekanan dari tempat kerja .