Dalam Islam menikah merupakan kewajiban, bahkan dalam sebuah hadits nabi Muhammad SAW menyebut bahwa menikah melengkapi separuh Iman.
Namun, sebelum menikah sebaiknya pria ataupun wanita haruslah mengenal lebih jauh pasangan yang akan mereka ajak untuk membina hubungan rumah tangga. Agar ke depannya tidak menimbulkan penyesalan.
Untuk para wanita khususnya para muslimah, mengutip tulisan Syaikh Fuad Shalih menyebut bahwa ada 6 jenis pria yang jangan dipertimbangkan untuk dijadikan suami, pria tersebut antara lain:
Meninggalkan shalat
Meskipun ber-KTP Islam, jika laki-laki tersebut meninggalkan shalat (baik tidak mendirikan shalat maupun kadang shalat dan kadang tidak), maka ia tidak pantas dipilih menjadi suami bagi muslimah. Sebab, shalat adalah pembeda antara orang mukmin dengan orang kafir. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Perjanjian kami dengan mereka adalah shalat. Orang yang meninggalkan shalat, berarti ia telah kafir” (HR Tirmidzi, shahih)
Siapa yang berani meninggalkan shalat, berarti ia telah mengkhianati amanah Allah. Jika amanah terbesar sebagai muslim saja ia tinggalkan, bagaimana ia bisa menjaga amanah pernikahan. Meskipun secara seksual ia setia, tetapi ia tidak dapat menjadi pembimbing dan imam dalam keluarga.
Gemar melakukan dosa besar
Laki-laki yang gemar melakukan dosa besar, misalnya mabuk dan berjudi, janganlah dipilih menjadi suami. Sebab selain tak bisa menjadi imam dalam keluarga, ia juga membawa banyak madharat/bahaya bagi istri dan anak keturunannya. Terlebih jika diketahui laki-laki tersebut suka berzina atau terlibat pergaulan bebas. Selain dosa besar yang mengancam akhiratnya, di dunia juga bisa datang azab baik berupa penyakit menular maupun lainnya.
Dayyuts
Dayyuts adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya. Ia justru suka memamerkan istrinya kepada orang lain, suka istrinya menarik dan menggoda laki-laki lain. Diantara ciri-cirinya, jika laki-laki tersebut belum menikah, ia suka jika saudari atau ibunya tidak berjilbab, tidak menutup aurat, dan bergaul bebas dengan laki-laki.
Kelak, ketika sudah menikah, hal itu pula yang akan diperlakukannya kepada istri. Bukannya mendukung istri berjilbab, ia justru melarangnya sembari mengejek istrinya berjilbab. Laki-laki seperti ini, di dunia ia tidak dapat diandalkan untuk melindungi kehormatan istrinya dan di akhirat tidak bisa mencium bau surga
Takabur/Sombong
Laki-laki yang sombong, sebaiknya juga tidak dinikahi. Sebab orang yang sombong, ia sulit mencintai dengan “sepenuh hati.” Istri yang sensitif, ia akan sering tersakiti manakala menikah dengan laki-laki yang sombong. Kehidupan keluarganya juga sulit bahagia karena tertutupi oleh kesombongan. Secara sosial, orang sombong sulit bergaul dan diterima baik oleh tetangga. Sedangkan di akhirat, orang yang memiliki kesombongan –walaupun seberat dzarrah- ia tidak bisa masuk surga.
Durhaka kepada orangtua
Laki-laki yang durhaka kepada orangtua, sebaiknya tidak dipilih menjadi suami. Mengapa? Sebab orangtua adalah orang paling berjasa dalam kehidupan seseorang. Jika kepada orangtua saja seorang laki-laki durhaka, bagaimana mungkin ia bisa mencintai istrinya dan berbuat baik kepada mertuanya?!
Kebanci-bancian
Laki-laki tipe ini biasanya dapat dikenali dari gaya, gerak dan kata-katanya yang menyerupai perempuan. Laki-laki tipe ini tidak dapat diandalkan dalam kehidupan berkeluarga dan tidak memiliki kesiapan memikul tanggungjawab sebagai imam dan suami yang sebenarnya.
Demikian 6 tipe laki-laki yang dinasehatkan Syaikh Fuad Salma agar tidak dinikahi oleh kaum muslimah. Lalu bagaimana jika ada muslimah yang terlanjur menikah dengan laki-laki dengan ciri-ciri tersebut? Semoga kita bisa membahasnya di kesempatan berikutnya. Allahumma aamiin.