Jika Hatimu Bersih, InsyaAllah Pancarkan Wajah Yang Bersinar
Hati yang bersih akan memancarkan cahaya kepada wajah pemiliknya. Hati yang bersih adalah hati yang positif dalam menghadapi berbagai masalah.Berusahalah mengambil hikmah (sisi positif) dalam semua permasalahan yang kita hadapi. Sadari bahwa semua orang pasti memiliki masalah selama hidupnya.
Jangan mudah terpengaruh orang pembicaraan orang. Hendaknya kita cermati dan teliti dulu saat kita mendapat suatu berita.
Allah berfirman:
يُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٍ۬ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَـٰلَةٍ۬ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَـٰدِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al Hujarat 49:6)
Menyesal itu memang selalu datang di penghujung kejadiaan. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
Hindari perselisihan dengan berpikiran positif atas berita yang kita terima. Gesekan yang paling sering terjadi datangnya dari orang yang dekat dengan kita.
Allah berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةٌ۬ مِّنكُمۡۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرًّ۬ا لَّكُمۖ بَلۡ هُوَ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡۚ لِكُلِّ ٱمۡرِىٍٕ۬ مِّنۡہُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُ ۥ مِنۡہُمۡ لَهُ ۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.” (QS An Nur 24:11)
Allah berfirman:
“[Ingatlah] di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS An Nur 24:15)
Marilah kita membiasakan diri berpikir sebelum berbicara. Menggunakan akal sehat, hati dan rasio dalam berbicara. Saat hati ini diisi dengan sedikit saja rasa emosi, tentu akan sulit bagi kita untuk berbicara dan berpikir secara positif. Diam adalah emas, namun berbicara itu menjadi berlian ketika isi perkataan kita penuh makna.
Berlapang dadalah karena hati yang lapang membuat masalah sebesar apapun menjadi kecil. Hati yang bersih adalah hati yang dekat dengan TuhanNya.