loading...

10 Jawaban Cerdas Saat Anda Sedang Wawancara Kerja



Bagi Anda yang akan melakukan wawancara (interview) untuk melamar suatu perkerjaan, sepertinya wajib menyimak beberapa pertanyaan di bawah ini.

Mungkin Anda berpikir keras saat mendapatkan pertanyaan serupa dari pewawancara diperusahaan tempat Anda melamar.

"Ini bisa menjadi 45 menit yang paling mengerikan dalam kehidupan Anda," tulis Vicky Oliver dalam bukunya '301 Smart Answers to Tough Interview Questions' dikutip dari laman businessinsider, Sabtu (10/8/2013).

Berikut pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda pelajari sebelum melakukan interview:

1. Bagaimana jika Anda bekerja di sini selama lima tahun dan tidak dipromosikan? Banyak karyawan kami yang tidak mendapatkan itu. Apakah Anda akan merasa frustasi?

Saya menganggap diri saya orang ambisius, tapi aku juga seorang yang praktis. Selama saya terus belajar dan tumbuh dalam posisi saya, saya akan bahagia. Setiap perusahaan mempromosikan orang pada tingkat yang berbeda, dan saya cukup yakin bahwa dengan bekerja disini akan membuat saya termotivasi dan terstimulasi untuk beberapa tahun yang akan datang.


2. Dari resume Anda, sepertinya Anda dipecat dua kali. Bagaimana perasaan Anda akan hal tersebut?

Setelah saya sembuh dari 'shock' kedua kali itu akan membuat saya merasa lebih kuat. Memang benar bahwa saya dipecat dua kali, tapi saya juga berhasil bangkit kembali kedua kali. Jika pekerjaan ini memberi saya tanggung jawab lebih, membayar saya dengan lebih banyak uang, dan saya berada di perusahaan yang lebih baik. Maka semangat saya sangat tinggi disini.


3. Berapa jam dalam seminggu Anda biasanya bekerja, dan mengapa?

Saya biasa bekerja selama berjam-jam dengan waktu cukup panjang. Dengan adanya tambahan waktu ini, saya akan mencoba untuk menemukan cara guna 'menambah nilai' pada setiap tugas yang saya kerjakan. Ketika klien membaca laporan dari perusahaan ini, saya ingin mereka berpikir bahwa tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan tersebut kecuali perusahaan ini.


4. Apakah lebih penting untuk menjadi beruntung atau terampil?

Saya pikir itu lebih penting untuk menjadi beruntung, meskipun menjadi sangat terampil dapat membantu untuk menciptakan lebih banyak peluang.


5. Kapan Anda berpikir Anda akan mencapai puncaknya dalam karir Anda?

Saya seorang yang sehat, kuat, bermental untuk selalu aktif, jadi saya tidak pernah berpikir soal mencapai puncak dalam karir saya. Saya pikir yang penting adalah seberapa pengetahuan yang ada dalam diri saya.


6. Apakah Anda menganggap diri seorang pemimpin?

Oh, ya, tentu saja. Saya memiliki semua kualitas seorang kepemimpinan. Saya seorang yang ekstrover, tapi saya juga bisa menjadi pendengar yang hebat. Saya menganggap diri saya sebagai seorang yang mempunyai ide yang besar, tetapi saya juga bisa keras kepala dan praktis bila diperlukan.


7. Dapatkah Anda menjelaskan pekerjaan apa yang menjadi impian Anda?

Ini adalah pekerjaan impian saya dan itulah sebabnya saya berada disini.


8. Apakah Anda lebih suka mendapatkan izin dari atasan Anda sebelum melakukan sebuah proyek baru?

Selama minggu pertama saya di tempat kerja, saya akan bertanya atasan saya bagaimana dia akan memilih saya untuk menangani proyek. Jika dia bilang dia ingin saya untuk menjalankan ide yang pertama, saya akan mematuhi. Saya pikir tantangan yang nyata adalah mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja Anda, dan saya orang yang fleksibel.


9. Apakah Anda akan bersedia untuk memulainya dari posisi entry-level lagi?

Kadang-kadang Anda perlu mengambil langkah mundur untuk memindahkan karir Anda ke depan. Dimulai pada peran entry-level akan memungkinkan saya untuk mempelajari bisnis Anda dari bawah ke atas.


10. Apakah sebuah perusahaan membutuhkan pekerja B (kedua)? Atau lebih baik hanya memiliki pekerja A (utama) pada level staf, dan mengapa?

J: Saya percaya bahwa perusahaan perlu keduanya yaitu pekerja A dan B. Ketika Anda melempar bisnis baru, Anda ingin pekerja A di lini depan. Namun di balik pekerja A ini, Anda memerlukan yang B yang bisa menuntaskan rincian proyek dan menyerahkan tongkat pekerjaan sehari-harinya kepada mereka. Memiliki terlalu banyak pekerja di tim A akan mengarah pada bentrok ego dan tidak teratur. (Dny/Igw)


sumber : bisnis.liputan6.com