loading...

Banyak yang Tidak Tau, Ternyata Daun Ubi Jalar Dikabarkan Mujarab Atasi Demam Berdarah!!

Penyakit demam berdarah biasanya meningkat ketika musim penghujan seperti saat ini. Masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk yang ada di sekitar rumah.

Banyak yang Tidak Tau, Ternyata Daun Ubi Jalar Dikabarkan Mujarab Atasi Demam Berdarah!!


Bila sudah terjangkit demam berdarah pengobatannya adalah mendapat perawatan intensif di rumah atau di rumah sakit. Namun ada kabar obat mujarab dan murah untuk penyakit ini, yakni dengan menggunakan daun ubi jalar. Informasi ini beredar secara berantai melalui pesan di media sosial.

Dalam pesan itu disebutkan daun ubi jalar merupakan obat yang ampuh untuk penyakit demam berdarah. Resep ini disebut juga sudah lama dipakai pasukan militer. Cara pengobatannya dengan mengambil pucuk daun ubi jalar sebanyak porsi ikatan sayuran, kemudian direbus dengan 1 liter air selama kurang lebih 5 menit atau bisa juga 1 jam. Airnya disaring dan diminum. Jumlah frekusensi minumnya sebanyak 1 liter sehari.

Disebutkan juga resep ini sudah pernah dicoba beberapa kali. Keponakan si pembuat pesan pernah terserang DBD dan trombositnya turun hingga 80 ribu dan setelah meminum air rebusan ubi jalar ini trombositnya meningkat menjadi 150 ribu.  Ada juga pengalaman pasien lain yang sakit DBD trombositnya naik menjadi 396 ribu. Pesan itu menyebutkan bila resep ampuh ini didapat dari teman di Filipina dan obat ini sedang populer di sana. Bahkan beberapa kali menjadi topik seminar kesehatan.

Koordinator Rumah Riset Jamu Balitbangkes Kemenkes RI dr Danang Ardiyanto mengatakan  belum ada penelitian ataupun uji klinis daun ubi jalar bisa meningkatkan trombosit. Apalagi bisa untuk menyembuhkan DBD.

"Daun ubi jalar sebenaranya belum ada penelitian secara spesifik akan meningkatkan trombosit. Kemungkinan daun ubi jalar bila digunakan untuk DBD untuk meningkatkan nafsu makan, ke arah stamina bukan secara langsung untuk meningkatkan trombosit dan menyebuhkan DBD," ucap dr Danang saat dihubungi detikcom, Senin (1/2/2016).

Menurut dr Danang, penyembuhan demam berdarah itu utamanya dengan memperbaiki daya tahan tubuh dan cairan. Bila DBD ringan bisa sembuh dengan istirahat dan makan yang cukup, sementara DBD di level lebih berat itu yang biasanya bahaya. Penyembuhannya harus istirahat total dan perbaikan kondisi cairan di dalam tubuh.

"Kalau stadium 3 dan 4 kekurangan cairan penandanya adalah trombositnya turun. Trombosit rendah asal cairan di tubuh cukup  itu nggak apa-apa, yang fatal itu cairan keluar dari pembuluh darah karena terlambat pengobatan dan bisa sampai ke paru-paru atau otak," ucapnya.

Oleh karena itu, pasien DBD diharuskan minum banyak air putih dibantu dengan obat peningkat cairan tubuh. Bila ada gejala panas maka bisa diberikan obat panas.

dr Danang mengatakan, untuk kasus DBD ada beberapa obat alami yang sudah melalui penelitian awal yakni buah jambu biji dan angkak. Keduanya bisa membantu mempercepat proses penyembuhan.

"Untuk penelitian yang sudah dilakukan yang paling banyak untuk tanaman, itu jambu. Ada penelitian awal, meski secara uji klinis belum secara luas. Buah jambu merah atau putih untuk anti oksidan dan imunitas. Menambah daya tahan tubuh tapi tidak secara spesifik meningkatakan trombosit. Angkak itu ada juga penelitiannya, meski uji klinisnya belum," kata dr Danang.

Bila masyarakat tetap ingin mengkonsumsi daun ubi jalar sebagai obat DBD, menurut dr Danang itu tidak berdampak negatif. Hanya saja tidak bisa secara pasti meninggkatkan trombosit.

"Efek negatif untuk tubuh tidak ada, tetapi positif untuk menambah trombisitnya ya tidak bisa. Mungkin untuk diminum, salah satunya harus minum yang banyak, nggak harus ubi jalarpun bisa kayak jus, air putih," ucapnya.

Dihubungi terpisah, peneliti vaksin dengue (DBD) Ikatan Dokter Anak Indonesia Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro Sp.A(K) mengatakan demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengeu. Seperti pada penyakit lain yang disebabkan oleh virus maka tidak ada obatnya. Pengobatan yang diberikan hanya meringankan gejala, misalnya panas diberi obat penurun panas, muntah diberi obat muntah dan lain sebagainya.