Setiap orang pasti memiliki kekurangan, bukan hanya soal kepribadian tapi juga dengan tubuh, apalagi wanita. Meskipun memang tubuh langsing, kulit mulus dan wajah cantik seperti model Victoria Secret jadi penilaian seorang wanita yang menarik dan sempurna, bagaimana pun tidak semua wanita memiliki tubuh seperti itu.
Melawan arus semua stereotipe cantik tersebut, akhir-akhir ini banyak digalakkan kampanye body positif, yaitu mengajak wanita untuk menerima apa adanya dirinya dan mencintai kekurangan yang dimilikinya. Seperti yang baru-baru ini sedang nge-hits di Twitter dengan hashtag #ThighReading.
Hashtag ini biasanya diikuti dengan gambar paha ber-stretcmark. Wanita memang lebih rentan mengalami stretch mark di tubuhnya terutama bagian paha dan pantat, karena memiliki jaringan adiposa (lemak) yang lebih banyak dari pria.
Sebenarnya hal ini adalah hal yang wajar terjadi pada wanita tapi masih dianggap sebagai kekurangan karena merusak kulit yang mulus. Menyadari hal itu, akun Twitter @princess_labia untuk pertama kalinya membuat hashtag yang mendorong wanita untuk lebih mencintai dirinya sendiri dengan cara meng-upload foto pahanya yang ber-stretch mark.
Ia tidak malu memilikinya dan memang hal itu wajar terjadi. Ia bahkan menyamakan garis-garis stretch mark itu seakan garis tangan yang bisa dibaca atau palm reading. Nyatanya, banyak wanita yang mengikuti caranya dan posting foto paha stretchmark untuk menunjukkan bahwa mereka tidak malu dengan tubuhnya.
Akun @princess_labia pun berkata bahwa mem-posting foto tubuhnya yang memiliki stretch mark bisa menguatkan kepercayaan diri setiap wanita untuk lebih mencintai tubuhnya.
Jadi, daripada mengeluh dan menggerutu karena tidak semulus kulit para model yang ada di majalah atau selebriti atau apa pun itu, sebaiknya wanita lebih banyak belajar mencintai dirinya sendiri agar lebih bahagia. Bukan begitu., Ladies?
Sumber : vemale.com