Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.
Pada tanggal 9 Maret 2016 diprediksi terjadi Gerhana Matahari Total (GMT), yang jalur totalitasnya melewati 45 kota di 12 provinsi di Indonesia.
Gerhana matahari kali ini pun sangat dinanti-nanti banyak orang, untuk melakukan pengamatan fenomena langka tersebut.
Namun, sebagai umat Islam yang baik, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan panduan menyikapi fenomena alam gerhana. Tidak boleh kita menyambutnya dengan ritual syirik dan khurafat, begitu pula hanya sekedar menonton serta berfoto ria. Melaksanakan melaksanakan shalat gerhana merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seyogyanya dilakukan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah.” (HR. Bukhari no. 1043)
Selain melaksanakan shalat, kita juga diperintahkan memperbanyak dzikir, istighfar, doa, sedekah dan melakukan amal shalih tatkala terjadi peristiwa gerhana.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).
Mengapa kita harus memperbanyak amal shalih? Karena kita perlu takut dan ingat kepada Allah tatkala terjadi gerhana. Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah berkata,
“Ketika terjadi gerhana matahari di jaman Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam, beliau keluar dengan bergegas, menarik bajunya, lalu shalat dengan manusia, dan memberitakan kepada mereka: bahwa gerhana adalah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dengan gerhana tersebut Allah menakut-nakuti para hamba-Nya.
Boleh jadi merupakan sebab turunnya adzab untuk manusia, dan memerintahkan untuk mengerjakan amalan yang bisa menghilangkannya. Beliau memerintahkan untuk mengerjakan sholat, berdoa, istighfar, bersedekah, memerdekakan budak, dan amalan-amalan shalih lainnya ketika terjadi gerhana; hingga hilang musibah yang menimpa manusia.”(Mulakhkhos Fiqhiyah Syaikh Shalih Al-Fauzan). Wallahu a’lam bishshawab.
Sumber : Panjimas.com