Hari Senin (11/4) kemarin, pekerja seni sekaligus aktivis hak asasi manusia,Ratna Sarumpaet diamankan polisi saat berlangsungnya pembongkaran ratusan bangunan di Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara. Ibunda dari Atiqah Hasiholanitu sempat mengata-ngatai dan menantang Gubernur DKI Jakarta, Ahok untuk datang ke lokasi pembongkaran sebelum diseret keluar lokasi Pasar Ikan.
Uniknya, mendengar kondisi sang ibunda, Atiqah malah menanggapi dengan santai. Bintang film 3 NAFAS LIKAS ini mengaku sudah sangat terbiasa menghadapi kejadian seperti ini.
"Aktivis udah darah ibu saya. Wajar memang ada yang suka dan nggak suka dengan caranya. Tapi apapun yang dia perjuangkan, saya tekankan, tidak ada unsur kepentingan pribadi. Dia jadi aktivis kan udah puluhan tahun," ujar Atiqah ketika ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (12/4) malam.
Menjadi seorang aktivis, membuat Ratna punya banyak pendukung maupun musuh. Atiqah sendiri percaya jika ibunya melakukan hal yang benar dan terbaik untuk membantu mereka yang membutuhkan.
"Saya sangat bangga dengan ibu saya. Gini ya, kita sering banyak peduli dengan cara sosial, tapi biasanya jadi wacana di mulut kita. Berbeda, ibu saya membuat aksi atas apa yang menjadi concern-nya dia. Ibu saya seorang Batak, kalau ngomong apa dikit, dikira provokasi hahaha," sambung wanita berusia 34 tahun ini.
Meski bangga dengan apa yang dilakukan ibunya, Atiqah belum menemukan ketertarikan untuk ikut jadi seorang aktivis. Saat ini Ia ingin fokus menekuni karir di dunia perfilman dan membantu mencerdaskan bangsa lewat pekerjaannya itu.
"Ibu saya memastikan saya untuk concern yang tinggi di akting. Dengan membintangi film yang ada edukasi demi masa depan yang baik," pungkasnya.
Sumber : merdeka.com