loading...

Wahai Pasutri, Lima Ciri Ini Menandakan Pernikahanmu Penuh Berkah Lho



Setiap pasutri pastinya mengharapkan berkah dalam pernikahannya. Sebab berkah menjadi tujuan utama dalam sebuah pernikahan. 

Bahkan doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada pengantin saat menghadiri walimatul ursy, adalah doa agar pasangan suami istri tersebut berkah dalam kehidupan rumah tangga yang hendak dijalani.

“Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khair”. Sebait doa indah yang dihantarkan. “Semoga Allah memberkahi kamu dan mudah-mudahan mengekalkan berkah atasmu serta menghimpun kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)


Ciri-ciri pernikahan berkah antara lain:

1. Bertambahnya kualitas keimanan dan ketaatan pasangan setelah menikah


Shalat dan puasanya seseorang setelah menikah berbeda nilainya ketika ia masih sendirian. Menikah adalah ibadah, tentunya ibadah mahdah atau lainnya yang dilaksanakan ketika menikah akan membawa bertambahnya kebaikan ibadah itu sendiri. Shalatnya orang yang sudah berkeluarga diharapkan akan lebih khusyu, tertib dan tenang. Khusyu karena pikirannya tidak bercabang-cabang terkait pikiran dan godaan hawa nafsu, tertib karena ada yang sering mengingatkan, tenang karena jiwanya lebih tenteram.

Upaya saling menasihati jika diterapkan dengan sebaik-baiknya akan membawa potensi kebaikan spiritual dan emosional yang luar biasa dalam keluarga. Jika suami malas, istri mengingatkan dengan lembut. Jika istri futur (lemah semangat dalam beribadah), suami pun kembali mendorongnya untuk bangkit kembali.

2. Bertambahnya potensi amal kebaikan pasangan

Lihatlah doa di atas, doa itu ditujukan untuk kebaikan 3 komponen. Berkah untuk suami, berkah untuk istri dan berkah dari berhimpunnya suami istri. Pernikahan yang berkah akan membawa sosok muslimah lebih beramal shalih, sosok laki-laki muslim makin berpotensi dan keduanya saling bahu-membahu untuk bekerja sama dalam kebaikan yang lebih besar. Mungkin ukuran potensi itu tak selalu diukur dalam jumlah banyak hal yang ia kerjakan karena bagi seorang muslimah apalagi jika sudah menikah dan punya anak akan terbatasi waktunya. Namun dengan memiliki satu kemampuan yang bisa diasah dan diandalkan secara terus menerus pasti akan lebih optimal.Kata kuncinya adalah tetap menumbuhkembangkan potensi yang sudah Allah berikan untuk kita.



3. Bertambahnya rejeki yang bermanfaat dalam keluarga


Berkah jangan selalu diartikan dengan rejeki yang melimpah atau rumah yang megah. Namun bagaimana dengan rejeki yang kita terima, kita bisa mengolah dan memanfaatkannya untuk sebesar-besar kebaikan. Allah menjamin bahwa orang yang menikah pasti akan dimampukan. Karena lihatlah betapa dulu ketika masih jomblo seseorang hanya punya baju yang melekat di badan tapi karena karunia-Nya sekarang ia bisa memiliki rumah, kendaraan atau lainnya. Dengan rejeki yang bertambah ia bisa menyekolahkan anak-anaknya, atau membiayai fasilitas yang bermanfaat lainnya.



4. Langgengnya kebahagiaan keluarga


Bukan berkah sebuah keluarga yang didalamnya selalu diwarnai teriak dan percekcokan.Inilah harapan terbentuknya keluarga yang sakinah (tenteram dan penuh kepuasan), mawaddah (cinta yang berkembang) dan rahmah (kasih sayang segenap keluarga). Kadang keberkahan sebuah keluarga tak melulu dalam bentuk materi tapi dalam bentuk kondisi ayah ibu yang sehat dan anak-anak juga tumbuh berkembang baik, ceria dan bahagia dalam kehangatan keluarga meski di rumah yang ukurannya tak seberapa.



5. Keturunan shalih dan bermanfaat untuk umat


Berkah keluarga islami adalah lahirnya anak-anak shalih shalihah yang kelak menjadi generasi idaman umat. Mereka tidak hanya jadi penyejuk ayah bundanya tapi juga lingkungan masyarakatnya.



sumber