Bantulah Share - Ketahuilah bahwa perumpamaan hati tak ubahnya seperti benteng. Sedangkan syetan adalah musuh yang ingin memasuki benteng untuk menguasainya. Sementara itu, manusia tidak akan dapat menjaga benteng dari serangan musuh kecuali dengan penjagaan benteng, pintu-pintu masuknya dan celah-celahnya. Tidak ada yang mampu menjaga pintu-pintunya kecuali orang yang mengetahui pintu-pintunya.
Melindungi hati dari was-was syetan adalah wajib bahkan fardhu ‘ain atas setiap hamba. Suatu kewajiban yang tidak dapat dicapai kecuali dengan sesuatu maka sesuatu itu adalah wajib. Sementara itu, mengusir syetan tidak dapat dilakukan kecuali dengan mengetahui pintu-pintu masuknya. Karena itu, mengetahui pintu-pintu masuk syetan ke dalam hati manusia adalah wajib. Di antara pintu-pintunya yang besar ialah:
- Marah dan Syahwat
- Dengki dan Tamak
- Kenyang dengan Makanan sekalipun Halal dan Bersih, karena Rasa Kenyang dapat Memperkuat Syahwat, sedangkan Syahwat adalah Senjata Syetan.
- Suka Berhias dengan Perabotan, Pakaian dan Rumah
- Tamak kepada Manusia
- Terburu-buru dan tidak Mengkonfirmasi Persoalan
- Dirham, Dinar dan Segala Macam Harta Kekayaan
- Bakhil dan Takut Miskin
- Fanatik kepada Madzhab dan Hawa Nafsu, Mendengki Lawan dan Melecehkannya
- Mengajak orang Awam untuk Berfikir tentang Dzat Allah
- Buruk Sangka Kepada Kaum Muslimin.[]
Referensi: Intisari Ihya ‘Ulumuddin al-Ghazali Mensucikan Jiwa/ Disusun Oleh: Sa’id Hawa/ Penerbit:Robbani Press
sumber : islampos.com