Sahabat medianda terkini Musik dan Lantunan Ayat Al-Qur'an itu sama. Apalagi musik yang menenangkan dan juga bacaan Al-Qur'an yang membuat damai, sehingga efeknya pun sama untuk semua orang. Benarkah demikian?
Dewasa kini, banyak sekali orang yang menyamakan efek bacaan Al Quran dengan musik. Padahal sungguh keduanya sangatlah berbeda dan hal tersebut tenyata telah dibuktikan dengan jelas pada sebuah apel. Hal ini dibuktikan oleh seorang mahasiswi di sebuah universitas ternama di Kanada.Berikut adalah kisahnya.
Sahabat medianda terkini dulunya, musik memang menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan terutama bagi orang seperti saya. Namun setelah mantap untuk mendalami islam semasa kuliah, saya pun berusaha sedikit demi sedikit menghilangkan kecanduan untuk mendengarkan musik. Akan tetapi bukannya tanpa halangan, saya seringkali harus kembali lagi mendengarkan musik, terutama ketika tidak ada kegiatan di rumah.
Setelah cukup lama terombang-ambing antara berusaha menghentikan dan h4srat ingin mendengarkan, akhirnya saya pun bisa berhenti total dalam mendengarkan musik sejak beberapa tahun yang lalu.
Memang ada banyak orang di luar sana yang seakan siap berdebat untuk menyatakan bahwa mendengarkan ataupun bermain musik tidaklah mengapa. Bahkan mereka sering mengatakan bahwa musik mampu membuat jiwa menjadi tenang ataupun memberikan semangat.
Memang sepintas hal itu seperti sebuah pembenaran, namun sejak mendapatkan email dari salah seorang sahabat, saya pun semakin mantap untuk meninggalkan dunia musik dan berupaya meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Anda yang kini senang mendengarkan musik ataupun telah kecanduan musik pun bisa berubah dan bisa berhenti mendengarkan musik setelah membaca email yang dikirim oleh teman saya yang berada di Kanada tersebut.
Berikut adalah isi dari artikel yang membuat hidup saya lebih banyak mendengarkan Al Qur’an dibanding mendengarkan musik.
Bismillah, Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Sekitar beberapa minggu yang lalu, anak perempuan saya yang masih duduk di kelas 1 SD melakukan sebuah uji coba ilmiah di sekolahnya tentang oksidasi. Atas hal tersebut, kami pun mencoba untuk melakukan uji coba yang sama namun dengan cara yang berbeda. Perbedaannya adalah dengan menyertakan bacaan Al Qur’an dan musik untuk mengetahui efek bacaan Al Qur’an dan musik bagi manusia. Karena kami yakin bahwa Al Qur’an memiliki dampak yang baik bagi tubuh manusia.
Bahan percobaan yang kami gunakan adalah sebuah apel yang dibelah menjadi 2 bagian dimana kedua bagian dimasukkan dalam kantong plastik bening yang berbeda dan ditempatkan di ruangan yang terpisah pula.
Salah satu bagian apel diiringi dengan lantunan ayat suci Al Qur’an selama 7 hari tak henti-henti. Sementara satu bagian lagi diiringi dengan musik dalam kurun waktu yang sama.
Apel memang memiliki kadar air yang sama dengan tubuh manusia yakni 60 hingga 70% sehingga sangat cocok untuk dijadikan bahan penelitian. Kedua bagian apel itu pun disimpan dalam suhu yang sama.
Sahabat medianda terkini setelah 7 hari berlalu, hasilnya sangat mencengangkan dan hipotesa kami memang benar-benar terbukti jelas di depan mata.
Pantaslah Allah berfirman dalam Al Qur’an betapa ayat-ayat Al Qur’an akan menjadi penyembuh bagi penyakit yang berada di dalam dada.
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Yunus 57)
Hal ini sangat terlihat jelas dalam eksperimen kami. Perhatikan gambar pertama dimana pada awalnya satu apel yang kami belah masih dalam keadaan segar. Adapun gambar yang kedua adalah hasil penelitian selama satu minggu yang menunjukkan bahwa apel yang dibacakan ayat Al Qur’an masih tampak segar, meski sedikit berubah warnanya. Sedangkan apel yang diiringi alunan musik lebih cepat busuk dan berjamur.
Jazakallahu Khairan. Wassalam.
Quanita Rizvi (Al Huda Institute, Kanada)
Sungguh sebuah eksperimen yang sangat luar biasa. Melihat keanehan tersebut sejumlah ilmuwan di Reflection Karachi Pakistan melakukan eksperimen yang serupa guna menguji kebenarannya. Berikut adalah email yang ditulis Asim Ismail yang menjadi ketua eksperimen tersebut.
Seorang guru memainkan alat musik pada sepotong apel selama 10 menit perhari dan memperdengarkan ayat Al Qur’an pada potongan apel yang lain dengan waktu yang sama. Eksperimen itu pun dilakukan dalam waktu 2 minggu dan hasilnya sangat luar biasa.
Setelah mendapati email tentang efek bacaan Al Qur’an dan musik pada sebuah apel, maka saya semakin yakin bahwa bacaan Al Qur’an merupakan bacaan yang tak hanya berisi pedoman hidup, namun juga membuat organ tubuh pembacanya menjadi sehat. Allahu Akbar. Apel yang membusuk merupakan apel yang diperdengarkan alunan musik, sementara apel yang masih nampak segar merupakan apel yang diperdengarkan ayat Al Qur’an. Subhanallah.
Yang lebih istimewa lagi adalah apel yang diperdengarkan Al Qur’an masih tercium aroma apel yang segar. Sementara apel yang diperdengarkan musik, tentu anda tahu sendiri bagaimana aromanya jika melihat kondisinya yang telah membusuk.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” (QS Ar Ra’d: 28)
Semoga semakin banyak sahabat-sahabat lainnya yang menyadari bahwa sebaik-baik alunan adalah alunan ayat suci Al Qur’an. Wallahu A’lam.
Semoga bermanfaat.
Dewasa kini, banyak sekali orang yang menyamakan efek bacaan Al Quran dengan musik. Padahal sungguh keduanya sangatlah berbeda dan hal tersebut tenyata telah dibuktikan dengan jelas pada sebuah apel. Hal ini dibuktikan oleh seorang mahasiswi di sebuah universitas ternama di Kanada.Berikut adalah kisahnya.
Sahabat medianda terkini dulunya, musik memang menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan terutama bagi orang seperti saya. Namun setelah mantap untuk mendalami islam semasa kuliah, saya pun berusaha sedikit demi sedikit menghilangkan kecanduan untuk mendengarkan musik. Akan tetapi bukannya tanpa halangan, saya seringkali harus kembali lagi mendengarkan musik, terutama ketika tidak ada kegiatan di rumah.
Setelah cukup lama terombang-ambing antara berusaha menghentikan dan h4srat ingin mendengarkan, akhirnya saya pun bisa berhenti total dalam mendengarkan musik sejak beberapa tahun yang lalu.
Memang ada banyak orang di luar sana yang seakan siap berdebat untuk menyatakan bahwa mendengarkan ataupun bermain musik tidaklah mengapa. Bahkan mereka sering mengatakan bahwa musik mampu membuat jiwa menjadi tenang ataupun memberikan semangat.
Memang sepintas hal itu seperti sebuah pembenaran, namun sejak mendapatkan email dari salah seorang sahabat, saya pun semakin mantap untuk meninggalkan dunia musik dan berupaya meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Anda yang kini senang mendengarkan musik ataupun telah kecanduan musik pun bisa berubah dan bisa berhenti mendengarkan musik setelah membaca email yang dikirim oleh teman saya yang berada di Kanada tersebut.
Berikut adalah isi dari artikel yang membuat hidup saya lebih banyak mendengarkan Al Qur’an dibanding mendengarkan musik.
Bismillah, Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Sekitar beberapa minggu yang lalu, anak perempuan saya yang masih duduk di kelas 1 SD melakukan sebuah uji coba ilmiah di sekolahnya tentang oksidasi. Atas hal tersebut, kami pun mencoba untuk melakukan uji coba yang sama namun dengan cara yang berbeda. Perbedaannya adalah dengan menyertakan bacaan Al Qur’an dan musik untuk mengetahui efek bacaan Al Qur’an dan musik bagi manusia. Karena kami yakin bahwa Al Qur’an memiliki dampak yang baik bagi tubuh manusia.
Bahan percobaan yang kami gunakan adalah sebuah apel yang dibelah menjadi 2 bagian dimana kedua bagian dimasukkan dalam kantong plastik bening yang berbeda dan ditempatkan di ruangan yang terpisah pula.
Salah satu bagian apel diiringi dengan lantunan ayat suci Al Qur’an selama 7 hari tak henti-henti. Sementara satu bagian lagi diiringi dengan musik dalam kurun waktu yang sama.
Apel memang memiliki kadar air yang sama dengan tubuh manusia yakni 60 hingga 70% sehingga sangat cocok untuk dijadikan bahan penelitian. Kedua bagian apel itu pun disimpan dalam suhu yang sama.
Sahabat medianda terkini setelah 7 hari berlalu, hasilnya sangat mencengangkan dan hipotesa kami memang benar-benar terbukti jelas di depan mata.
Pantaslah Allah berfirman dalam Al Qur’an betapa ayat-ayat Al Qur’an akan menjadi penyembuh bagi penyakit yang berada di dalam dada.
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Yunus 57)
Hal ini sangat terlihat jelas dalam eksperimen kami. Perhatikan gambar pertama dimana pada awalnya satu apel yang kami belah masih dalam keadaan segar. Adapun gambar yang kedua adalah hasil penelitian selama satu minggu yang menunjukkan bahwa apel yang dibacakan ayat Al Qur’an masih tampak segar, meski sedikit berubah warnanya. Sedangkan apel yang diiringi alunan musik lebih cepat busuk dan berjamur.
Jazakallahu Khairan. Wassalam.
Quanita Rizvi (Al Huda Institute, Kanada)
Sungguh sebuah eksperimen yang sangat luar biasa. Melihat keanehan tersebut sejumlah ilmuwan di Reflection Karachi Pakistan melakukan eksperimen yang serupa guna menguji kebenarannya. Berikut adalah email yang ditulis Asim Ismail yang menjadi ketua eksperimen tersebut.
Seorang guru memainkan alat musik pada sepotong apel selama 10 menit perhari dan memperdengarkan ayat Al Qur’an pada potongan apel yang lain dengan waktu yang sama. Eksperimen itu pun dilakukan dalam waktu 2 minggu dan hasilnya sangat luar biasa.
Setelah mendapati email tentang efek bacaan Al Qur’an dan musik pada sebuah apel, maka saya semakin yakin bahwa bacaan Al Qur’an merupakan bacaan yang tak hanya berisi pedoman hidup, namun juga membuat organ tubuh pembacanya menjadi sehat. Allahu Akbar. Apel yang membusuk merupakan apel yang diperdengarkan alunan musik, sementara apel yang masih nampak segar merupakan apel yang diperdengarkan ayat Al Qur’an. Subhanallah.
Yang lebih istimewa lagi adalah apel yang diperdengarkan Al Qur’an masih tercium aroma apel yang segar. Sementara apel yang diperdengarkan musik, tentu anda tahu sendiri bagaimana aromanya jika melihat kondisinya yang telah membusuk.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” (QS Ar Ra’d: 28)
Semoga semakin banyak sahabat-sahabat lainnya yang menyadari bahwa sebaik-baik alunan adalah alunan ayat suci Al Qur’an. Wallahu A’lam.
Semoga bermanfaat.