loading...

Mengapa Rasulullah Tidak Memberi Izin Ketika Sahabatnya Hendak Pindah Rumah di Dekat Masjid?


Ada hikmah besar di dalam semua yang diperintahkan atau dilarang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sebab semua perkataan, tindakan maupun persetujuan beliau dalam setiap jenak kehidupan selalu berdasarkan perintah Allah Ta’ala, bukan lantaran nafsu belaka.

Bahkan, terkait pelarangan beliau terhadap sahabat yang hendak memindahkan rumahnya di dekat masjid pun, terdapat hikmah yang amat besar.

Dari Jabir sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dan lainnya, ada sepetak tanah kosong di sekitar masjid. Kemudian Bani Salamah meminta izin kepada Nabi untuk menempati tanah tersebut.

Alasannya, rumah mereka jauh dari masjid. Dengan pindah ke dekat masjid, maka mereka akan semakin mudah dalam mendatangi shalat berjamaah. Sayangnya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mengizinkan niat Bani Salamah tersebut.

Mengapa Nabi melarang mereka pindah ke dekat masjid? Berikut penjelasan manusia paling agung sepanjang sejarah kehidupan manusia ini:

“Wahai Bani Salamah,” lanjut Nabi, “(tetaplah di) rumah kalian.” Alasannya, “Jejak langkah kalian dituliskan.” Dalam riwayat ini disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengulanginya sebanyak dua kali.

Mendengar penjelasan Nabi tersebut, salah satu orang dari Bani Salamah menjawab, “Tidak ada yang menggembirakan kami jika kami pindah.”

Dalam riwayat lain, masih dari Imam Muslim dengan jalur periwayatan yang berbeda, Nabi mengakhiri sabdanya dengan mengatakan, “Sesungguhnya pada tiap-tiap langkah kalian itu satu derajat.”

Demikianlah alasan Nabi melarang sahabatnya dari Bani Salamah untuk memindahkan rumah di dekat masjid. Sebab semakin jauh jarak yang ditempuh dan besarnya pengorbanan yang dilakukan oleh orang yang beriman dalam mendatangi shalat berjamaah di masjid, semakin besar pula pahala yang Allah Ta’ala berikan.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa satu langkah menuju shalat berjamaah di masjid berhak atasnya satu derajat, sedangkan langkah yang lainnya menjadi penghapus dosa baginya.

Apalagi jika yang didatangi adalah shalat Isya’ dan Subuh berjamaah. Dimana kedua shalat tersebut menjadi salah satu sebab bercahayanya seseorang, kelak di Hari Kiamat.

Semoga Allah Ta’ala kuatkan kita dalam melangkahkan kaki menuju masjid, dan semakin bersemangat seiring bertambahnya jarak antara rumah dan masjid yang di dalamnya kita sampaikan harapan kepada Penguasa semesta alam.