loading...

Aku Cemburu Saat Suamiku "Menduakan" Aku, Apa yang Harus Kulakukan ?



Wahai Syaikh, suamiku dan anggota keluarga besarnya sering bercampur-gaul. Sebagiannya memang mahram, tetapi ipar, istri paman, dan sepupu kan bukan mahram. Terus terang saya cemburu. Dan ketika saya ingatkan, suami malah marah dan beralasan bahwa itu adalah kebiasaan. Apa yang harus saya lakukan?

Wahai saudariku, bersyukurlah kepada Allah karena engkau masih memiliki cemburu dan berupaya melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Teruskanlah upaya dakwahmu dan semoga suamimu dan kerabatnya mendapatkan hidayah Allah sehingga mereka dapat menjaga pergaulan sesuai tuntunan syariat dan tidak bergaul secara bebas.

Selain memberi nasehat, engkau harus selalu berdoa kepada Allah Ta’ala, semoga dakwahmu dibersamai dengan hidayahNya. Sebagaimana kita tahu, Allah adalah Dzat yang membolak-balikkan hati. Maka mohonlah kepadaNya agar suami dan kerabatnya dikondisikan hatinya menerima seruanmu.

Berbuat baiklah kepada mereka, dan teruslah berbuat baik. Jika mereka marah atau terkesan membencimu, jangan dibalas dengan kebencian dan kemarahanpula.Posisikanlah mereka sebagai saudara yang membutuhkan pertolongan.Dekatilah mereka dan sambunglah silaturahim tanpa memandang rendah.Tunjukkanlah kasih sayang kepada mereka. Itu akan membuat nasehatmu lebih mudah diterima.

Di samping itu, engkau juga harus selalu menjaga diri agar tidak terjerumus bersama mereka. Orang mukmin tidak boleh merasa dirinya aman dari fitnah. Jangan sampai justru engkau terpengaruh dan akhirnya turut serta. Maka selain mendoakan mereka, berdoalah agar dijaga Allah dalam keistiqamahan. Berdoalah kepada Allah agar ditetapkan dalam Islam. Berdoalah kepada Allah agar dikuatkan dalam iman.

Adapun rasa sedih dan cemburu yang engkau sebutkan, sesungguhnya itu adalah karunia Allah kepada hambaNya. Namun demikian, jangan sampai cemburu dan kesedihan itu mengakibatkan putus asa.
فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ

“Maka, janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka” (QS. Fathir : 8)

Rasa marah dan cemburu, juga jangan sampai mengakibatkan mereka malah lari dan menjauh dari dakwah. Karena tujuannya adalah memperbaiki mereka, bukan melampiaskan kecemburuan. Tujuannya adalah agar mereka melalui jalan kebenaran seperti yang engkau inginkan, bukan membuat semakin jauh dan kelewatan.

Selagi suamimu masih muslim, masih shalat, dan menunaikan kewajibannya kepadamu, bersabarlah sembari berusaha menasehati dan memperbaikinya. Semoga suatu ketika Allah membuatmu senang dengan perubahan suami dan kerabatnya.

Untuk memudahkan bersabar, lihatlah cobaan wanita lain yang diuji dengan ujian yang jauh lebih berat atas suaminya. Bahkan ada diantara muslimah mendapatkan suami yang keji, dan berakhlak sangat buruk. Posisikan pula kesalahan suamimu secara proporsional, jangan sampai karena hal itu engkau melupakan segala kebaikannya. Semoga Allah berkenan memberikan petunjuk kepada kita dan kepada suamimu serta kerabatnya.