Ibu Hamil Dilarang Lihat Gerhana Matahari, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Medisnya
Gerhana matahari, fenomena langka yang satu ini sering dikaitkan dengan ibu hamil.
Katanya, apabila ibu hamil keluar rumah saat gerhana matahari, maka dapat membuat bayi lahir cacat atau terdapat tanda di tubuh bayi nantinya.
Ini tentu dapat mencemaskan banyak ibu hamil, apalagi kebenarannya belum terbukti.
Beberapa kepercayaan lainnya seputar gerhana matahari adalah:
- Dilarang menggunakan pisau, gunting atau jarum selama gerhana matahari berlangsung, karena dipercaya akan membuat bayi lahir dengan kelainan bibir sumbing.
- Hindari makan dan minum selama gerhana matahari berlangsung.
- Sebaiknya tidak membuang makanan yang dibuat sebelum gerhana matahari terjadi.
- Menutup jendela dengan koran atau tirai, sehingga cahaya dari gerhana matahari tidak bisa masuk ke dalam rumah.
- Banyak beristirahat selama gerhana matahari berlangsung.
- Mandi setelah gerhana matahari terjadi.
Hendaknya mitos-mitos di atas disikapi dengan wajar, karena ada hal yang dapat membahayakan janin jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama, contohnya tidak makan dan minum selama terjadi gerhana matahari.
Tidak minum dalam waktu yang lama dapat memicu terjadinya dehidrasi.
Sedangkan tidak makan dapat membuat ibu hamil pusing dan lemas.
Dengan demikian, Ibu hamil tak perlu takut apabila terjadi gerhana matahari. Anda tak perlu mengumpat di bawah kolong meja ataupun tak keluar rumah.
Karena belum ada bukti medis yang mengaitkan gerhana dengan janin yang dikandung ibu hamil.
Satu hal yang sudah terbukti harus dihindari selama gerhana matahari berlangsung adalah tidak melihat gerhana secara langsung karena akan membuat kerusakan pada mata.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk ibu hamil, namun untuk semua orang yang ingin menyaksikan fenomena astronomi ini.