loading...

Ladies, Baca Ini Sebelum Memutuskan Mewarnai Rambutmu dengan Henna! Bahaya Mengerikan dapat Membayangi


Bantulah Share - Bagi Sahabat Ladies yang berencana untuk mewarnai rambut menggunakan henna, hendaklah waspada. Khsuusnya bagi yang mempunyai alergi terhadap bahan pewarna ini. Apabila tidak, akibatnya mampu merugikan Anda.

Bahaya Mewarnai Rambutmu dengan Henna


Belajarlah dari pengalaman Chemese Armstrong. Wanita 35 thn asal Texas, Amerika Serikat, ini memiliki pengalaman tidak baik ketika memutuskan untuk mewarnai rambutnya menggunakan henna.

Pengalaman tidak baik itu didapat sesudah mewarnai rambut menggunakan henna di tahun2014 silam. Perempuan ini mengalami alergi pada bahan yang disebut Paraphenylenediamine atau yang awam disebut menggunakan singkatan PPD.

Armstrong berani mencoba pewarna henna sesudah dokter kulit memberinya saran bahwa pewarna itu dapat jadi alternatif di antara semir kimia. Kemudian, ia mewarnai rambut di salah satu salon yang ada di Austin. Dan juga, pekerja salon menyebutkan pewarna itu tidak berbahaya.

Di salon itu, Armstrong menjalani uji coba selama 30 menit. Akhirnya baik-baik saja, tidak ada gejala alergi. Lalu seterusnya, rambutnya diwarnai menggunakan henna. Armstrong pulang, lalu mencuci rambut dua jam setelah itu.

Armstrong lalu mencuci rambut sebelum bertolak ke ruang senam. Tapi, dirinya merasakan PPD yang bercampur bersama henna mulai bereaksi di kulit kepalanya. Reaksi itu amat sangat ekstrim.

Sementara, waktu berada di ruang senam, dirinya mulai menggaruk-menggaruk kepala. Waktu dirinya pulang, kulit kepalanya terasa seperti terbakar. Yang lebih mengejutkan, keesokan harinya, muka Armstrong membengkak. Mukanya terasa sakit.

Akibat tidak tahan, Armstrong berangkat ke dokter. Dokterpun amat terperanjat. Setelah ttu memberikan obat epinephrine buat menahan rasa sakit. Namun dokter itu menyampaikan rasa sakit baru bakal reda setelah sekian hari ke depan.

Wajah Armstrong makin babak belur. Kelopak matanya menebal, maka ia mengalami kesusahan untuk buka matanya. Dunia tiba-tiba jadi gelap bagi dirinya.
“Bagian yang paling membuatku takut adalah mataku tertutup sepenuhnya oleh pembengkakan dimana saya tidak dapat menyaksikan apapun selama 2 hari,” ucap Armstrong, dikutip dari Metro.co.uk, Senin 21 Maret 2016.

Sesudah menjalani perawatan, dokter memberikan obat-obatan, Armstrong akhirnya sanggup membuka matanya. Kemudian, dokter membolehkan dirinya pulang dengan diberikan EpiPen, buat berjaga-jaga jika keadaannya kembali tidak baik.

Armstrong mesti cuti kerja seminggu untuk penyembuhan. Meskipun begitu, dalam sekian pekan setelah itu kulit kepalanya tetap gatal, dan juga kulit di sebagian besar bidang wajahnya masihlah mengelupas, sebelum akhirnya pulih total.