HURU-hara LGBT telah mencapai klimaks, dimana setelah terpampang di media sosial, utamanya di Twitter. Apalagi dengan hadirnya di televisi berita tertangkapnya Saiful Jamil yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap remaja laki-laki. Hingga ibu-ibu fans berat duda berpenampilan religius itupun dibuat patah hati.
Namun apabila kita lihat dengan jeli dan teliti sebetulnya penyimpangan seksual LGBT tidak muncul dari adanya kelainan pada syaraf/sifat genetik, melainkan dari kecenderungan sesama jenis yang dominan. Ini disebabkan oleh faktor lingkungan sehingga terdapat penyimpangan naluri seksual. Naluri di sini dimunculkan oleh adanya 2 faktor:
1. Faktor pemikiran: bentuklah kerangka berpikir anak dimulai dari usia dini.
2. Faktor rangsangan luar: menjauhkan anak-anak dari hal-hal memunculkan naluri.
Adapun pencegahan yang harus dilakukan di sekeliling kehidupan kita dengan cara: pencegahan pertama dilakukan dalam keluarga. Keluarga merupakan benteng pertahanan per tama anak dari virus LGBT. Maka dari itu yang bisa dilakukan orang tua sesuai tuntunan islam:
1. membentengi anak dengan taqwa.
2. menanamkan pemahaman seputar aurat dan upaya memelihara aurat.
3. menanamkan jiwa maksulin pada anak laki-laki dan feminim pada anak perempuan.
4. memisahkan tempat tidur anak.
5. mendidik anak untuk bergaul sesuai tuntunan islam.
6. mengajari dan membiasakan anak shaum sunah.
7. memahamkan anak saat menjelang balightentang kehararaman LGBT danmurka allah swt atas pelaku.
8. menjauhkan anak dari media yang mempromosikan LGBT.
9. memberikankasih sayang yang cukup pda anak-anak utk pencegahan di masyarakat tumbuhan.
Penolakan terhadap keberadan LGBT, amar makruf nahi mungkar, kontrol sosial berbagai media pencegahan oleh negara sendiri:
-melindungi anak dari prilaku LGBT.
-negara memiliki kekuasaan menutup medsos yang menyebar LGBT.
-negara menerapkan hukum islam secara utuh dan menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan yaitu daulah khilafah rasyidah.
Sumber : islampos.com