loading...

Kabar Gembira, Telah Dibuka Pendaftaran Beasiswa Penulis dari KEMENDIKBUD



KEMENDIKBUD ini akan serius memajukan dunia literasi dan Sastra di Indonesia. Kemendikbud membuat sebuah kebijakan yang pro untuk penulis Indonesia, kebijakan tersebut adalah memberisemacam beasiswa bagi penulis yang sering mengeluarkan karya. "Kami memberi fasilitas supaya mereka berkarya," ungkap Menteri Pendidikan Anies Baswedan.
Selain beasiswa bagi penulis, Anies Baswedan juga berencana untuk memberikan kemudahan bagi penulis Indonesia untuk bisa menerjemahkan tulisannya kedalam bahasa asing. "Tujuannya agar sastra Indonesia lebih dikenal dunia," ungkap Anies merujuk sukses penyelenggaraan Frankfurt Book Fair di Jerman tahun lalu.

Berikut ini petikan wawancara dengan Anies Baswedan yang dikutip dari tempo.co:
Bagaimana kelanjutan rencana dana penerjemahan karya sastra seperti yang dijanjikan pemerintah di Frankfurt Book Fair (FBF)?
Untuk menerjemahkan karya sastra, kita harus aktif. Banyak buku Indonesia, dari fiksi sampai nonfiksi, yang layak dibaca dunia. Tantangannya memperbaiki sistem penilaian biaya. Ongkos terjemahan masih satuan rupiah, sementara penerjemah bermutu tidak berada di Indonesia. Dari FBF sudah terbuka soal standar biaya tiap negara. Itu jadi patokan sehingga Kementerian Keuangan punya rujukan.
Bagaimana menepis dugaan kolusi dalam menentukan siapa yang layak mendapat dana itu?
Ada tim kurasi yang akan ditunjuk. Namanya Komite Buku, yang menentukan karya siapa yang layak diterjemahkan. Karena ini uang rakyat dipakai untuk biaya promosi Indonesia di dunia internasional. Penilaiannya dari para ahli itu, yang diambil dari orang-orang independen. Kementerian Pendidikan cuma memfasilitasi.
Apa lagi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan karya sastra nasional?
Ada program bagi penulis agar menulis penuh konsentrasi. Mereka dibiayai hidupnya di luar negeri. Sastrawan kita potensinya dahsyat. Sekarang kami bikin program pengiriman sastrawan ke tempat-tempat mereka bisa berkonsentrasi untuk berkarya. Bukan untuk mengisolasi diri, melainkan ke tempat yang bisa merangsang mereka untuk kreatif, termasuk melakukan riset. Sifatnya seperti beasiswa. Mereka melamar dan dibiayai hidupnya. Bisa 3 bulan, 6 bulan, atau 9 bulan. Sedang disusun proses dan sebagainya. Anggarannya sudah dialokasikan.
Itu untuk fiksi?
Awalnya untuk sastrawan. Mereka itu orang-orang yang berkemampuan menaklukkan diri sendiri untuk bisa menghasilkan tulisan panjang penuh imajinasi. Dana ini agar sastra Indonesia dikenal dunia. Setelah Frankfurt Book Fair, transaksi hak cipta buku Indonesia meledak. Mereka membeli hak cipta karya Indonesia untuk diterjemahkan. Dari 200 pada 2014 menjadi lebih dari 500 pada 2015.
Berapa besar anggarannya?
Sudah dialokasikan. Saya sampaikan, bergeraknya jangan berdasarkan besarnya anggaran. Presiden sudah menggarisbawahi, jangan mengejar serapan anggaran tanpa memikirkan kualitas. Akan kami buka dulu, lalu lihat animonya. Kalau dibutuhkan lebih, ya akan kami tambah. Kalau yang ada sedikit, ya yang sedikit itu saja dulu.

Apa bentuk pertanggungjawaban si penerima dana?
Mereka harus menghasilkan karya.
Berapa dana yang diterima tiap penulis?
Beda-beda. Yang penting mereka di sana bisa berkonsentrasi, tidak khawatir tentang biaya hidup. Buat apa dikirim ke sana kalau harus kerja mencuci piring, misalnya? Dicukupkan kebutuhannya karena republik ini membutuhkan karya-karya mereka. Kami memberi fasilitas supaya mereka berkarya.

Program beasiswa penulis berlaku untuk pelamar atau seseorang yang telah menyelesaikan karya penulisan dalam bidang
Pertanian dan Pangan;
Kesehatan dan Obat-obatan;
Teknologi Informasi Komunikasi (ICT);
Seni;
Sosial Humaniora;
Pendidikan;
Hukum;
Sastra;
Perikanan dan Kelautan;
Energi Alternatif;
Teknologi Pertahanan, dan
Teknologi Manufaktur.
Kriteria peneliti dan pencipta yang memenuhi syarat untuk memperoleh beasiswa program ini adalah
Penulis yang berprestasi menghasilkan karya tulis yang sesuai dengan bidang keahliannya;
Penulis yang kreatif, inovatif dan unggul dalam bidangnya yang ditunjukan dengan karya tulis dalam bentuk publikasi ilmiah dalam jurnal regional, nasional, internasional, dan buku;
Penulis yang telah memiliki produk dari hasil tulisannya yang sudah dipublikasikan secara nasional
Penulis yang telah menghasilkan tulisannya yang berguna bagi masyarakat dan bangsa.

Pelamar program beasiswa ini bila lolos seleksi akan mendapatkan sejumlah dana yang dapat dimanfaatkan dalam beberapa hal yaitu :
Membiayai penyelesaian penulisan buku ilmiah dan populer dan memiliki ISBN;
Membiayai karya cipta penulisan buku yang siap diterbitkan oleh penerbit nasional;
Membiayai kelompok penulis yang akan mengadakan seminar, workshop dan short course berskala internasional;
Membiayai kegiatan-kegiatan ilmiah di dalam dan luar negeri dalam rangka penulisan karya ilmiah, ilmiah praktis dan karya lainnya secara nasional dan internasional;
Membiayai penulisan naskah kuno, alih bahasa naskah kuno, dan manuskript.

Sumber : pedidikanindonesia.com