loading...

6 Godaan yang Membuat Wanita Lalai Setelah Punya Anak



Sahabat Ummi, anak merupakan anugerah dari Allah dan juga rezeki yang luar biasa berharga, akan tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa anak juga merupakan ujian bagi orangtuanya, terutama bagi para wanita yang menyandang status ibu.

Beberapa hal berikut ini merupakan godaan yang seringkali melalaikan wanita setelah memiliki anak:

1. Menunda shalat
"Nanti deh shalatnya pas anak udah tidur..."
Ternyata sang ibu ketiduran juga sehingga waktu shalatnya bablas.

2. Jarang tilawah
"Nggak ada waktunya, udah kecapekan, kelupaan terus..."
Banyak banget alasan untuk tidak tilawah quran.

3. Shalat tergesa-gesa
Anak menangis meraung-raung, akhirnya shalat tanpa tuma'ninah, padahal bisa banget loh kita mengkondisikan anak dan tidak 'mengalahkan' shalat dengan mengerjakannya tergesa-gesa.
Bahkan ketika shalat pun bisa sambil menggendong si kecil jika diperlukan.

4. Malas melayani suami
Sudah punya anak, eeh suami malah jadi terlantar? Banyak yang mengalami hal ini sehingga kita perlu sekali memperhatikan masalah ini. Ingat bahwa suami tetap memiliki hak untuk dilayani. Meskipun suami juga harus paham dan mau membantu istri yang sudah dipusingkan oleh kesibukan mengurus si kecil.

5. Banyak mengeluh
"Uang habis terus untuk susu, pampers, bubur si kecil..."
"Saya capek mencuci baju dan popok si kecil yang menumpuk!"
"Kapan saya punya waktu istirahat kalau begini caranya..."

Astaghfirullah... Semestinya diberikan anugerah kita malah banyak bersyukur bukan mengeluh, meskipun mengeluh memang sudah jadi sifat dasarnya manusia.
Sahabat Ummi yuk ingat untuk senantiasa mengerem ketika ingin mengeluh. Sesungguhnya punya anak itu nikmat kalau kita memaknainya dengan benar.

6. Absen pengajian
Tidak mengaji pekanan, tidak ikut kajian, sudah bisa dimaklumkan ketika punya anak, padahal perlu juga kita mengupgrade diri, ilmu, dan keimanan dengan charger ruhiyah uang biasa didapatkan melalui kajian rutin pekanan.

Coba diakali bagaimana agar hak ruhiyah kita tetap bisa terpenuhi meski dengan cara membawa si kecil, atau justru mengajinya di rumah kita saja.

(Sumber:http://www.ummi-online.com/)