loading...

8 Romantisme Rasulullah Yang Perlu Ditiru Para Suami



Meski usia pernikahan sudah bertahun lamanya, bukan berarti romantisme antar suami istri harus meredup. Justru seiring bertambahnya usia pernikahan, mestinya mampu menjadikan setiap pasangan makin mengenali teman hidupnya hingga melahirkan kecintaan dan kasih sayang yang kian besar.

Rasulullah Saw sang pemberi tauladan terbaik, hingga akhir hayatnya tetap mampu menjaga kemesraan dengan para istrinya.

Bagaimana sosok pribadi yang mulia itu memelihara kemesraan bersama para istrinya? Berikut diantara yang dilakukan Rasulullah Saw kepada istri-istrinya yang kiranya dapat dijadikan contoh oleh para suami.

Kecupan Sayang
Suatu hari Rasulullah Saw ingin berangkat ke masjid. Sebelum melangkah keluar, beliau sempatkan untuk mencium mesra Aisyah ra. Aisyah menceritakan, “Rasulullah menciumku, kemudian beliau pergi (ke masjid) untuk salat tanpa memperbarui wudhu.” (HR. Abdul Razaq)

Berbaring di Pangkuan
Aisyah ra. menuturkan, “Nabi Saw membaca Alquran (mengulang hafalan) dan kepala beliau berada di pangkuanku, sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR. Bukhari)

Boncengan Mesra
Anas bin Malik ra. Pernah berkata, “Kami bersama Rasulullah pulang dari Khaibar. Aku membonceng kendaraan Abu Thalhah, sedangkan beliau mengendarai sendiri tunggangannya. Saat itu salah satu istri Rasulullah membonceng di belakang beliau.” (HR. Bukhari)

Membantu Istri Menaiki Kendaraan
Sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim mengisahkan sikap romantis Rasulullah. Suatu hari istri Rasulullah, Shafiyyah binti Huyyay bin Akhtab ingin menaiki seekor unta. Dengan sangat bersahaja, Rasulullah kemudian duduk di sisi unta beliau sambil menekuk salah satu lututnya. Lalu istri beliau itu meletakkan kakinya di atas lutut Nabi hingga naik ke atas unta. So sweet bukan?

Jalan-jalan Romantis di Malam Hari
Rasulullah apabila datang waktu malam, beliau berjalan bersama ‘Aisyah dan berbincang-bincang dengannya. (HR. Bukhari)

Tentu ada maksud di balik tindakan Rasulullah tersebut. Beliau memilih jalan kaki ketimbang naik unta. Krena jalan kaki menimbulkan sensasi dan keintiman yang berbeda dibanding menaiki tunggangan atau berkendara.

Olahraga Mesra
Suatu ketika ‘Aisyah ra. Menemani Nabi dalam suatu perjalanan. Ketika itu ‘Aisyah masih kurus. Rasulullah meminta para sahabatnya untuk berjalan lebih dulu. Kemudian Rasulullah berkata, “Ayo, kemarilah! Aku ajak engkau adu cepat berlari”. Lalu ‘aisyah berlari dan berhasil mengalahkan Nabi.

Mandi Bersama
Aisyah berkata, “Adalah aku pernah mandi bersama Rasulullah dari satu bejana. Kemudian beliau mendahuluiku hingga aku mengatakan, “Tinggalkan untukku, tinggalkan untukku.” Dan keduanya dalam keadaan junub. (HR. Bukhari dan Muslim)

Panggilan Sayang
Selain Humaira, ternyata Rasulullah Saw memiliki panggilan sayang yang lain untuk ‘Aisyah, yakni ‘Aisy. Panggilan itu beliau sebut ketika menyampaikan salam untuk ‘Aisyah dari malaikat Jibril.

Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, ‘Aisyah berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Wahai Aisy, ini malaikat Jibril! Ia menyampaikan salam untukmu. Kujawab, ‘Dan baginya pula keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya.”

Aisy artinya kehidupan. Jadi Rasulullah memangil istrinya itu dengan panggilan ‘wahai kehidupan.’ Duhh, romantis kan?

Nah, para suami, tunggu apa lagi. Berlakulah romantis kepada Istri sebagaimana Rasulullah berlaku romantis kepada istri-istrinya. Selain membuahkan pahala, sikap romantis yang tulus dilakukan oleh suami terhadap istri akan melahirkan kehidupan rumah tangga yang makin bahagia.

(Sumber: Suara Islam)