TANYA: Bagaimana caranya membersihkan rambut di sekitar daerah organ intim? Terima kasih.
JAWAB: Kami kutip dari islamqa.ca., Syekh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah, maka beliau menjawabnya sebagai berikut, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Segala pujian hanya milik Allah Tuhan seluruh alam. Hal itu tidak termasuk sunnah fitrah, akan tetapi kalau banyak maka harus dihilangkan agar tidak terkotori dari apa yang keluar. Selesai
Telah ada ketetapan sunnah yang suci dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam yang menunjukkan dianjurkannya mencukur rambut di sekitar kemaluan. Sebagaimana ketetapan dari Nabi salallahu’alaihi wa salam beliua bersabda: “Yang seuai fitrah itu ada lima, diantaranya mencukur bulu kemaluan.” HR. Bukhari.
Dan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam telah menentukan waktunya empat puluh hari, maka jangan membiarkan lebih dari itu. Berdasarkan hadits Anas bin Malik radhiallahu’anhu berkata:
وقت لنا في قص الشارب ، وتقليم الأظافر ، ونتف الإبط ، وحلق العانة ألا يترك أكثر من أربعين يوماً ( رواه البخاري 10/284 و مسلم 1/222)
“Kami diberi (ketentuan) waktu dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur rambut sekitar kemaluan. Agar tidak melebih dari empat puluh hari.” (HR. Bukhari, 10/284 dan Muslim, 1/222)
Para ulama fikih menyebutkan beberapa adab terkait dengan mencukur bulu sekitar kemaluan, mereka menegaskan bahwa dianjurkan memulai dengan mencukur bulu sekitar kemaluan dari bawah pusar, dari sisi kanan, hendaknya menutupinya, dan mempergunakan yang dapat menghilangkan rambut atau kuku.
Hikmah dianjurkan menghilangkan rambut yang kotor ini terealisasi dengan (mencukur) rambut di dua testis dan dubur jika najisnya menempel. Karena maksudnya adalah kebersihan dan kesucian yang sempurna. Menjauhi sebab-sebab kotor serta tertempelnya kotoran dan najis di tubuh. Maka dalam kondisi seperti itu, mencukurnya adalah urusan yang dianjurkan. Sementara para wanita dalam mencukur rambut sekitar kemaluan, rambut di kedua ketiaknya hukumnya sama seperti lelaki.
Wallahua’lam.
Sumber : islampos.com