loading...

Bipolar Kambuh, Dua Hal Ini yang Dilakukan Marshanda



Andriani Marshanda atau lebih dikenal Marshanda pernah menderita gangguan Bipolar (Bipolar Disorder), dalam hidupnya beberapa tahun lalu.

Awalnya, artis yang akrap disapa Caca ini tidak bisa mengendalikan gangguan tersebut. Akan tetapi, dengan keteguhan hati dan banyak belajar, Caca memahami dirinya yang kemudian, bisa mengatasi dan mengendalikan gangguan bipolar tersebut.

Saat menghadiri acara talkshow mengenai Bipolar di gedung Kementerian Pendidikan dan Budaya, Senayan, Jakarta Selatan, artis berusia 26 tahun ini pernah merasakan 'panic attack', ketika gangguan bipolar tersebut sering datang atau kambuh.

"Saat kambuh, aku tuh punya dua langkah untuk mengatasinya. Tapi aku mesti minta bantuan mamah," kata Caca saat talkshow, Sabtu (2/4).

Dua langkah yang dilakukan oleh mantan istri Ben Khasafani ini dengan cara pertama, menyuruh mamah nya untuk menanyakan, 'Ca kamu panic attack apa engga?'.

"Kalau beneran panic attack pasti aku akan jawab pannic attack. Kalau enggak yah aku pasti bisa ngerasain. Kalau panic attack kan suka lost control," tuturnya.

Untuk langkah yang kedua, ibu satu anak ini menyuruh mamahnya untuk menanyakan, 'Ca panic attacknya level berapa?,'. Saat itu juga, Caca harus memberitahukan level berapa ketika ia sedang panic attack.

"Itu aku harus jawab. Jadi gangguan bipolar ini luar biasa. Kenapa? Karena kita jadi bisa mengendalikan diri aku sendiri," ucapnya.

Setelah mengalami gangguan bipolar tersebut, kehidupan pelantun 'Kisah Sedih Di Hari Minggu' ini sangat disiplin. Kedisiplinan tersebut dimaksudkan untuk Caca bisa mengatur dirinya sendiri menjadi lebih baik dalam kehidupannya.

"Setelah aku yakin bisa mengontrol gangguan bipolar aku, aku menemukan hal yang luar biasa dalam diri aku," jelasnya.

"Bahkan, saat ini tuh aku setiap harinya selalu tulis beberapa hal yang aku alamin hari ini di buku diary. Aku tulis malemnya beberapa hal yang aku alamin setiap harinya," katanya.

Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang, ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa mania dan depresi. Karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive.

Suasana hati penderitanya, dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan, yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.


sumber : lampung.tribunnews.com