Seorang pria mengeluh mengalami ruam yang terasa gatal pada bagian kaki. Namun, ia tak pernah menyangka ada cacing hidup di dalam lapisan kulitnya.
Awalnya, pria berusia 42 tahun yang tak diketahui namanya itu berkunjung ke dokter di Peking Union Medical College, Beijing untuk memeriksa ruam yang mirip seperti varises.
Menurut pengakuannya, ruam mulai terasa beberapa bulan sebelumnya, sekembali berlibur dari Nigeria. Selain itu, ia merasa gatal yang tidak tertahankan.
Namun secara aneh, ia melihat ruam itu tampak bergeser, bergerak beberapa milimeter hingga centimeter setiap hari, demikian keluhannya kepada dokter yang merangkum kasus ini ke dalam New England Journal of Medcine.
Dikutip dari Dailymail, Jumat (8/4/2016), setelah petugas medis memeriksa kakinya, mereka menemukan garis-garis menonjol yang bergelombang.
Tak lama kemudian mereka memberikan kabar memilukan kepada pasien bahwa ia mengidap infeksi cacing kulit -- infeksi parasit pada kulit yang disebabkan oleh cacing tambang.
Umumnya, cacing tambang menghuni pencernaan hewan piaraan seperti anjing atau kucing. Cacing-cacing itu bertelur melalui kotoran yang biasa dilakukan di wilayah berpasir seperti pantai.
Manusia terinfeksi melalui sentuhan dengan kotoran, seperti secara tak sengaja menginjak dengan kaki telanjang di pantai atau pasir yang terkontaminasi.
Parasit kemudian melekat pada eipdermis -- lapisan luar kulit -- karena tidak memiliki enzim yang cukup untuk menggali lebih mendalam pada tubuh manusia. Ruam umumnya ditemukan pada bagian kaki, punggung, bokong, paha atau perut.
Sang pasien kini sudah pulih dari penyakitnya setelah dokter memberikan obat anti-parasit bernama albendazole. Setelah dua minggu cacing yang meliuk pada bagian kakinya menghilang dengan sendirinya.
Infeksi cacing kulit adalah penyakit kulit yang sering terjadi kepada sekembali berlibur dari negara-negara tropis, seperti yang dilaporkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.
Infeksi dapat menyebabkan impetigo -- infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah -- atau reaksi alergi, dan menurut dokter penyakit itu harus mendapati perawatan dengan segera.
Di dalam jurnal itu, penulis mengatakan satu-satunya cara untuk mencegah infeksi adalah dengan melarang hewan piaraan anjing berkeliaran di pantai.
Jika itu tidak memungkinkan, para ahli menyarankan agar pengunjung berbaring pada pasir basah yang diterjang ombak atau gunakan kasur. Pencegahan lainnya bisa dilakukan dengan menghindari berbaring di pasir kering, biarpun menggunakan handuk sebagai alas tak akan ada gunanya.
Sumber : global.liputan6.com